Kalau lo udah main God of War (2018), pasti setuju deh kalau Baldur adalah salah satu antagonis terbaik yang pernah muncul di dunia game. Penampilannya mungkin gak semegah Zeus atau Poseidon di versi lama, tapi karismanya? Ganas banget.
- Siapa Sebenarnya Baldur?
Baldur adalah anak dari Odin dan Freya, dua sosok penting dalam mitologi Nordik. Di versi mitologi aslinya, Baldur dikenal sebagai dewa yang tampan, dicintai semua makhluk, dan punya masa depan cerah.
Tapi di game ini? Dia adalah pria kurus, liar, brutal, dan kelihatan kayak orang yang gak punya rasa takut... karena emang beneran gak bisa ngerasain apa pun—gak sakit, gak seneng, gak sedih.
- Kutukan Freya: Perlindungan yang Jadi Kutukan
Kenapa Baldur bisa sekuat itu?
Itu karena Freya mengutuk (atau lebih tepatnya melindungi) anaknya dengan mantra sihir yang membuat dia kebal terhadap semua luka fisik dan rasa sakit. Tapi efek sampingnya, Baldur jadi gak bisa merasakan apa pun, bahkan angin di wajah atau rasa lapar. Kebayang gak seberapa frustasinya?
Makanya, sepanjang cerita, dia jadi marah, nyinyir, dan impulsif. Satu-satunya tujuannya cuma: pengen mati atau paling nggak, pengen ngerasain sesuatu lagi.
- Pertarungan Melawan Baldur
Lo bakal ketemu Baldur beberapa kali dalam game, dan setiap pertarungan selalu intens banget:
-
Pertemuan pertama: Baldur tiba-tiba datang ke rumah Kratos dan ngajak berantem tanpa alasan. Hasilnya? Rumah Kratos ancur-ancuran.
-
Pertarungan berikutnya: Baldur selalu muncul di saat yang gak terduga, makin lama makin kuat.
-
Boss fight terakhir: Ini adalah salah satu pertarungan paling epik dan emosional di game. Di sini lo harus bikin keputusan penting soal hidup dan mati.
- Baldur vs Kratos: Dua Pria yang Sama-sama Tersiksa
Yang bikin karakter Baldur menarik adalah... sebenarnya dia cerminan dari Kratos juga. Dua-duanya punya masa lalu gelap, hubungan yang rusak sama ibu atau anak, dan sama-sama gak bisa lari dari takdir.
Tapi bedanya, Kratos berusaha berubah buat anaknya, sementara Baldur terjebak dalam dendam dan kebencian.
- Baldur Bukan Penjahat Biasa
Dia bukan penjahat kartun yang cuma pengen dunia hancur. Dia punya alasan kuat kenapa jadi sekejam itu:
-
Merasa dikhianati sama ibunya.
-
Kehilangan identitas dan makna hidup.
-
Terjebak dalam tubuh yang gak bisa merasakan apa-apa.
Ini yang bikin konflik di game ini terasa lebih manusiawi dan emosional.
Kesimpulan: Baldur Adalah Musuh yang Tak Terlupakan
Dengan karakterisasi yang kuat, motivasi yang kompleks, dan hubungan personal yang rumit dengan Kratos dan Freya, Baldur berhasil jadi antagonis yang beda dari biasanya. Gak heran kalau banyak pemain nganggep dia sebagai salah satu musuh paling memorable dalam sejarah game.