Resident Evil: Dead Aim menghadirkan sensasi horor unik di kapal laut dengan gameplay kombinasi third-person dan first-person. Simak review santainya di sini!
Masuk ke Atmosfer Horor Resident Evil Dead Aim
Bayangin lo lagi sendirian di kapal laut gede, lampu redup, suara langkah kaki bergema, dan tiba-tiba ada suara menggeram di kejauhan. Suasana itu persis banget yang gue rasain waktu main Resident Evil: Dead Aim, salah satu spin-off unik dari seri Resident Evil. Game ini dikembangkan oleh Cavia dan Capcom Production Studio 3, dan pertama kali nongol di PlayStation 2 tahun 2003. Walau kadang orang suka lupa sama game ini, jujur menurut gue Dead Aim punya rasa tersendiri yang beda dari seri Resident Evil lainnya.
Terjebak di Kapal Laut Misterius
Yang gue suka dari Dead Aim itu, alur ceritanya dibangun kayak thriller klasik, tapi dengan bumbu khas Resident Evil. Lo main sebagai Bruce McGivern, agen yang dikirim buat nyelidikin insiden bioterorisme di sebuah kapal pesiar mewah. Dari awal, atmosfernya langsung ngasih kesan "gak ada jalan keluar"—kayak lo bener-bener terperangkap di tengah laut, tanpa harapan kabur.
Gue inget momen pertama kali masuk ke kabin sempit di kapal itu, lampunya kedap-kedip, kursi berantakan, dan tiba-tiba... ada mayat yang bangun lagi. Serius, game ini berhasil bikin gue merasa claustrophobic, seolah-olah setiap lorong punya rahasia gelap yang siap muncul kapan aja.
Perpaduan Third-Person & First-Person
Nah, bagian ini yang bikin Dead Aim terasa unik dibanding spin-off Resident Evil lainnya. Dead Aim punya dua perspektif gameplay: lo jalan dan eksplorasi pakai kamera third-person, tapi begitu lo ngeluarin senjata, kamera langsung berubah jadi first-person. Jadi, sensasinya kayak main dua game sekaligus.
Perpaduan ini bikin pengalaman main jadi dinamis. Jalan-jalan santai sambil ngecek ruangan, eh tiba-tiba panik pas zombie nongol, langsung aiming mode first-person buat nembak kepala. Mekanik ini menurut gue jadi nilai jual utama Dead Aim, bikin beda banget dari Resident Evil klasik yang kaku dalam aiming.
Dari Kapal Pesiar hingga Fasilitas Rahasia
Karena setting utamanya di kapal laut bernama Spencer Rain, sebagian besar stage terasa sempit, penuh lorong, dan banyak ruang mewah yang berantakan. Mulai dari kabin mewah, ruang mesin, sampai dek kapal yang diselimuti kabut laut.
Setiap stage punya identitas yang bikin lo waspada. Misalnya, ruangan mesin dengan suara berisik bikin konsentrasi pecah, atau dek terbuka yang bikin lo berasa kecil di tengah laut gelap. Setelah bagian kapal, cerita juga ngebawa lo ke fasilitas lain di darat—ngasih variasi supaya gak monoton.
Atmosfer Suram ala PS2 Era Awal 2000-an
Oke, kita ngomongin grafis. Dead Aim memang game PS2 era awal 2000-an, jadi jangan berharap visualnya setajam sekarang. Tapi, buat masanya, atmosfernya dapet banget. Efek cahaya yang remang-remang, bayangan di lorong sempit, sampai detail zombie yang cukup disturbing—cukup bikin bulu kuduk berdiri.
Yang unik, karakter utamanya (Bruce) digambarin dengan gaya lebih “action-hero” dibanding karakter Resident Evil klasik kayak Leon atau Chris. Ditambah lagi ada karakter lain, Fongling, yang bikin cerita tambah seru dan penuh intrik. Chemistry mereka walau agak klise, tapi cukup bikin game ini gak sekadar survival horror biasa.
Apa yang Membuat Resident Evil Dead Aim Berkesan?
Buat gue pribadi, Dead Aim itu kayak eksperimen berani dari Capcom. Mereka coba sesuatu yang beda: ngegabungin horor klasik dengan mekanisme tembak first-person. Kadang berhasil, kadang agak canggung, tapi tetap berasa fresh. Game ini juga ngajarin satu hal: rasa takut gak harus datang dari monster gede aja, tapi bisa juga dari suasana "terkurung" dan rasa gak punya jalan keluar.
Untuk Siapa Resident Evil Dead Aim Cocok Dimainkan?
Secara keseluruhan, Resident Evil: Dead Aim mungkin bukan seri paling populer, tapi jelas punya tempat spesial di hati gamer yang suka eksperimen. Game ini cocok banget buat lo yang:
- Suka Resident Evil tapi pengen nyobain spin-off yang beda.
- Pengen ngerasain sensasi survival horror dengan mekanik unik (campuran third-person dan first-person).
- Atau sekadar kangen main game horor PS2 dengan atmosfer klasik yang bikin tegang.
Kalau lo penggemar Resident Evil sejati, Dead Aim layak banget buat dicoba—setidaknya sekali, biar tahu rasa horor di kapal laut yang jarang banget diangkat di game lain.