Kalau ngomongin game stealth legendaris, apalagi yang bertema ninja, lo pasti nggak asing sama Tenchu: Wrath of Heaven. Tapi, lo tahu nggak sih kalau di balik gameplay ngendap-ngendap dan aksi bunuh-bunuhan senyap itu, ternyata game ini punya cerita yang lumayan dalam dan penuh kejutan?
Nah, kali ini gue mau ngajak lo ngulik bareng alur cerita Tenchu: Wrath of Heaven yang bikin banyak gamer PS2 dulu betah mainin game ini berulang kali.
Latar Cerita: Kegelapan yang Mulai Bangkit
Cerita Tenchu: Wrath of Heaven masih berlatar di Jepang zaman feodal, di mana klan ninja Azuma bertugas melindungi wilayah dan kehormatan Tuan Gohda. Tapi kali ini, ancaman yang datang bukan sekadar pemberontak atau bandit, tapi sesuatu yang jauh lebih berbahaya: penyihir sesat bernama Tenrai yang berniat membuka gerbang ke dunia iblis.
Kegelapan mulai menyelimuti Jepang, dan para ninja Azuma nggak punya pilihan selain turun tangan langsung.
Rikimaru – Sang Ninja Bayangan
Setelah dianggap tewas di seri sebelumnya, Rikimaru akhirnya kembali. Dia tetap dingin, tenang, dan mematikan. Tapi sekarang dia dihadapkan pada musuh yang jauh lebih sulit: pasukan bayaran, makhluk supranatural, dan tentu saja, si penyihir gila Tenrai.
Sepanjang misinya, Rikimaru harus menghentikan murid-murid Tenrai satu per satu dan menggagalkan ritual jahat mereka. Lo bisa ngerasain betapa beratnya beban yang dia tanggung sebagai ninja utama klan Azuma.
Ayame – Ninja Lincah, Penuh Emosi
Kalau Rikimaru itu kalem dan penuh strategi, Ayame justru lebih impulsif dan emosional. Tapi itulah yang bikin dia menarik. Dalam alur ceritanya, Ayame menyelidiki serangkaian penculikan wanita dan anak-anak yang ternyata jadi korban ritual kegelapan.
Ayame juga berhadapan dengan dilema pribadi—perasaan bersalah, marah, dan keinginan untuk membuktikan dirinya sebagai ninja sejati. Cerita Ayame lebih emosional dan personal, tapi tetap penuh aksi.
Tesshu – Dokter di Siang Hari, Algojo di Malam Hari
Nah ini dia karakter paling beda di game ini: Tesshu. Dia bukan ninja, tapi seorang dokter yang punya misi rahasia sebagai pembunuh bayaran. Yang keren, dia punya gaya bertarung sendiri—pakai tangan kosong dan gerakan mematikan.
Cerita Tesshu lebih membumi, tapi tetap gelap. Dia dikontrak buat membunuh target-target tertentu, tapi lama-lama dia sadar kalau semua targetnya terhubung dengan rencana besar Tenrai. Tesshu juga punya kode etik sendiri: hanya membunuh mereka yang pantas dibunuh.
Tenrai dan Pasukan Kegelapan
Tenrai adalah tokoh antagonis utama yang punya obsesi membuka portal ke dunia iblis. Dia dikelilingi oleh tiga murid utama yang masing-masing punya kekuatan magis dan loyalitas tinggi.
Musuh-musuh di game ini bukan cuma kuat, tapi juga punya cerita masing-masing. Jadi saat lo ngalahin mereka, ada rasa kepuasan tersendiri. Mereka bukan sekadar musuh biasa yang lewat doang.
Ending yang Beda-Beda Tapi Nyambung
Setiap karakter punya akhir cerita masing-masing.
- Ending Rikimaru lebih ke arah pengorbanan dan tanggung jawab.
- Ending Ayame penuh emosi dan rasa lega.
- Ending Tesshu? Penuh tanda tanya dan tetap bikin penasaran.
Walaupun beda-beda, semuanya terhubung dan membentuk gambaran besar tentang perjuangan menghadapi Tenrai dan pasukan kegelapan.
Cerita Ninja yang Nggak Biasa
Tenchu: Wrath of Heaven bukan sekadar game ninja biasa. Ceritanya nggak cuma soal misi dan bunuh-bunuhan, tapi juga soal pengorbanan, konflik batin, dan kekuatan jahat yang mengancam dunia.
Buat ukuran game PS2, ceritanya terbilang berani dan punya kedalaman. Cocok banget buat lo yang suka game dengan cerita kuat, bukan cuma gameplay doang.